Sebuah Catatan

Cari Blog Ini

Quarantine Day 20

pada tanggal April 04, 2020

Dapatkan link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya

How to deal with this kind of situation?

Dapatkan link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer

25 Maret 2019

Pagi menjelang siang. Kita berjumpa lagi setelah sekian lama. Perjumpaan yang tentu berbeda dengan tatap muka kita sebelum sebelum nya. Berusaha memulai dengan santai dan tidak canggung. Bercerita kita panjang lebar, mengenai berbagai hal. Tentang kabar, kesibukan, dan masa sekolah dulu. 120 menit kita habiskan berbincang dengan segelas teh hijau di depanku dan coklat hangat di hadapan mu. 30 menit setelah air di gelas ludes, perbincangan tetap berjalan. Tak bisa ku-elak bahwa pertemuan ini sangat membuat ku bersuka cita, walau dirimu sudah ada yang punya. Maaf untuk segala kesalahan di masa lampau. Akhir kata, selamat menempuh kehidupan yang baru dan menyenangkan dengan lelaki terbaik pilihan mu. Maaf dan sampai bertemu kembali di lain hari.

Jatuh ke Tangan Orang Asing

Sudah berapa kali jatuh cinta? Banyak? atau belum pernah? Dari perasaan bahagia itu, berapa kali kalian merasakan nya terhadap orang baru atau orang asing? Pasti tidak banyak. Begitu pun saya. Jatuh cinta terhadap orang asing, bagi saya benar-benar asing. Bukan dengan sengaja tidak mencari untuk jatuh cinta dengan orang baru, tapi ya memang sulit sekali untuk jatuh hati dengan orang yang benar-benar baru di kehidupan kita. Pengalaman saya sendiri, saya lebih sering jatuh cinta dengan orang-orang sekitar saya, yang dekat, dan sudah saling kenal. Kenal di sini kenal pertemanan, benar-benar murni pertemanan. Dari yang teman kuliah satu fakultas, teman organisasi beda fakultas, teman kepanitiaan satu kampus beda fakultas. Lambat laun dari pertemanan, sudah kenal perilaku nya gimana, sering ketemu, jadi lah timbul perasaan suka terus jatuh cinta. Ya gitu, klasik. Demen sama temen. Tapi, saya sendiri juga pernah merasakan jatuh hati atau jatuh cinta dengan orang yang bener bener asing,

Nanti Kita Cerita Tentang Pandemi Ini

Awal 2020 nampak nya akan menjadi tahun yang paling banyak diingat sekaligus dibenci oleh banyak orang. Pandemi Covid 19 menjadi sebab. Bagaimana tidak, agenda yang telah tersusun rapi di imajinasi tiba tiba buyar oleh pandemi. Pernikahan, jalan-jalan, kelulusan, sampai mendapatkan pekerjaan impian semua nya harus ditunda bahkan dibatalkan. Hidup memang rangkaian rencana yang harus siap bertemu dengan hal-hal di luar rencana. Ibarat pesawat yang siap mengudara, datang cuaca buruk yang tidak terduga. Padahal roda sudah lepas landas, namun tetap tak kuasa menahan air yang begitu deras. Kecewa? Tentu saja. Namun, bukankah hari ini kita sama-sama mengalami? Tenang, bukan satu dua kali ini kekecewaan itu datang menghampiri bukan? Bukan kah, semua masalah itu yang membentuk kita menjadi pribadi seperti sekarang Sekarang, rehatlah sejenak. Temui sudut-sudut tempat kau biasa merebah Berbahagia dengan keluarga yang selama ini sering terlupa karena b

Postingan Populer

Untitled

Aku senang ketika kau "bercerita" mengenai senja yang kau lihat, lengkap dengan detail waktu saat kau menatap nya. Bagi ku itu merupakan suatu kabar, bahwa dirimu baik-baik saja. Tak perlu lagi berkabar secara personal di kolom jendela chat dengan ku. Karna ku tahu bahwa itu mustahil bagi ku. Mungkin kemarin kita bukan siapa-siapa, sekarang juga bukan siapa-siapa, tapi semoga ada sisa raga dan jiwa untuk ku di penghujung lusa. Teruslah berkabar kepada ku, meski kita tak saling menyatu atau beradu rayu. Itu cukup bagi ku.

Maret Bagian 4 (2)

Apakah aku orang baik? Jika demikian, kenapa kau meninggalkan ku dalam kondisi yang tidak baik? haha Iya, aku tau. Pertanyaan ku cuma repetisi yang sebetul nya sudah kamu jawab dan aku sudah tahu jawaban nya. Apakah tak mungkin kisah ini berlanjut? haha lagi-lagi pertanyaan konyol yang sering berputar-putar di otak ku. dan lagi-lagi sejatinya aku sudah tau jawaban nya. Aku tidak tahu apakah diriku akan seperti lelaki di film pendek yang datang dengan gagah namun penuh kegugupan berjumpa dengan ayah mu. Membayangkan nya saja aku takut. Bagaimana diri ini masih penuh dengan ketidakpastian. Aku ingin melupakan. Aku ingin dirimu mendampingi ku ketika lamaran kerja ku ditolak hingga membuat diri ini resah. Aku juga ingin kau ada ketika aku stres saat pekerjaan terasa susah. Namun tak apa, semua akan sembuh dengan waktu yang bergerak maju, (semoga). eh iya, lagi-lagi tulisan ini tidak ada maksud apa apa. Aku ingin mengabadikan cerita kita saja. Jika merasa terganggu, bilang,

Quarantine Day 22

Masih kah kau ingat pertemuan pertama kita? Aku di tingkat akhir Menengah Atas, dan kamu siswa tahun pertama.

Diberdayakan oleh Blogger